Menjejak Kolaborasi Global di Philanthropy Asia Summit 2025 dan Networking Dinner
Yayasan BUMN
Di tengah dinamika kawasan Asia yang semakin kompleks—dari krisis iklim, ancaman kesehatan publik, hingga ketimpangan pembangunan—Philanthropy Asia Summit 2025 oleh Temasek Trust hadir sebagai ruang strategis untuk bertukar gagasan dan merancang aksi kolektif. Diselenggarakan di Singapura, forum ini mempertemukan lebih dari 600 pemimpin dari sektor filantropi, pemerintah, organisasi internasional, dan dunia usaha. Dalam momentum ini, Yayasan BUMN turut hadir sebagai bagian dari upaya memperluas jejaring global dan memperkuat posisi Indonesia dalam percakapan tentang masa depan kawasan.



Berangkat dari semangat kolaborasi, kehadiran Yayasan BUMN tidak hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai mitra aktif yang membawa suara dan pengalaman Indonesia ke tengah forum internasional. Selama rangkaian acara, Yayasan terlibat dalam berbagai percakapan strategis yang menyentuh isu-isu krusial: bagaimana mengatasi gizi buruk di tengah ancaman perubahan iklim, bagaimana sistem kesehatan bisa lebih tangguh menghadapi risiko pandemi, dan bagaimana pendidikan dapat menjadi fondasi perubahan sosial yang berkelanjutan.

Salah satu momen penting dalam forum ini adalah pidato Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menegaskan bahwa dunia tidak boleh kembali pada kebiasaan lama: bersikap reaktif, lambat, dan terpisah-pisah dalam menghadapi krisis. Ia menekankan bahwa membangun sistem kesehatan yang adil dan tangguh bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kolektif yang memerlukan keterlibatan lintas sektor. Ia juga mendorong agar kolaborasi tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mengakar hingga ke komunitas.

Dalam forum yang sama, Presiden Republik Singapura, Tharman Shanmugaratnam, menyampaikan refleksi tajam tentang pentingnya meninggalkan sikap “wishful thinking”. Ia menyebut bahwa dunia tidak bisa lagi bergantung pada harapan bahwa krisis tidak akan datang, melainkan harus membangun struktur yang siap ketika krisis berikutnya tiba. Pesannya jelas: dunia membutuhkan langkah nyata, bukan retorika.

Selaras dengan semangat itu, Yayasan BUMN juga menghadiri Building a Healthier Asia, sebuah networking dinner yang diselenggarakan oleh Temasek Foundation pada 6 Mei 2025. Berlangsung dalam suasana yang lebih intim, acara ini mempertemukan sekitar 120 pemimpin dari sektor filantropi, bisnis, pemerintahan, dan lembaga internasional untuk berbagi ide dan menjajaki kolaborasi dalam memperkuat sistem kesehatan di Asia. Dalam forum tersebut, Yayasan BUMN kembali menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam kerja sama lintas batas, khususnya di bidang kesehatan ibu-anak dan ketahanan layanan publik.
Seluruh pengalaman ini memperkuat keyakinan bahwa isu-isu yang selama ini menjadi fokus Yayasan BUMN—dari kesehatan mental remaja, layanan kesehatan dasar, hingga transformasi pendidikan dan penguatan komunitas—bukanlah isu lokal semata, melainkan bagian dari tantangan bersama yang dihadapi negara-negara lain di kawasan. Dan untuk menjawab tantangan itu, diperlukan lebih dari sekadar program—diperlukan kemauan untuk mendengar, keberanian untuk terlibat, dan kesiapan untuk berkolaborasi.


Forum seperti Philanthropy Asia Summit dan Building a Healthier Asia bukan hanya tempat bertemunya tokoh-tokoh penting, melainkan ruang di mana gagasan diuji, koneksi dibentuk, dan masa depan dibayangkan bersama. Bagi Yayasan BUMN, kehadiran dalam dua forum ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang: memastikan bahwa setiap langkah yang dilakukan—sekecil apa pun—berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya.

Kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Temasek Foundation dan Mr. Boon Heong Ng atas kesempatan yang telah diberikan serta komitmennya dalam memperkuat ekosistem kolaboratif untuk kesehatan Asia. Kehadiran Yayasan BUMN dalam forum ini memperkuat keyakinan bahwa tantangan yang kita hadapi bukan hanya lokal, melainkan tantangan bersama yang memerlukan kerja sama internasional untuk mencapainya. Terima kasih atas kesempatan berkolaborasi dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya bagi Asia.