Implementasi Zona Mendengar Jiwa: Langkah Nyata Yayasan BUMN Mendukung Kesehatan Mental Remaja Indonesia
Yayasan BUMN
Jakarta, 24 Januari 2025 – Program Mendengar Jiwa (MJ), inisiatif Yayasan BUMN yang berfokus pada kesehatan mental remaja, telah resmi memulai tahap pelaksanaan aktivasi offline “Zona Mendengar Jiwa” di SMAN 41 Jakarta. Sekolah ini menjadi mitra pertama dari total lima sekolah yang akan berpartisipasi dalam upaya menjangkau 30.000 siswa melalui skrining kesehatan mental di Jakarta yang direncanakan akan terselesaikan pada kuartal pertama 2024. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung kesehatan mental generasi muda Indonesia.
Saat Hari Mendengar Jiwa, 12 Oktober 2024 kemarin, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, “60 persen pelajar SMP dan SMA menunjukkan gejala gangguan mental emosional. Kondisi ini memprihatinkan, dan penting untuk menyediakan ruang diskusi serta konseling yang aman di sekolah.”
Zona Mendengar Jiwa (MJ), bagian dari Program Mendengar Jiwa yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN, hadir sebagai respons terhadap tantangan kesehatan mental remaja Indonesia. Berdasarkan riset bersama Prof. Nila Moeloek dan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, yang mengungkapkan tekanan akademik, krisis identitas, dan kurangnya dukungan emosional sebagai masalah utama, Zona MJ tidak hanya fokus pada skrining kesehatan mental, tetapi juga pelatihan untuk guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menciptakan ekosistem sekolah yang peduli terhadap kesehatan mental siswa.
“Program ini adalah satu dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan di lima sekolah lain di Jakarta, harapannya program ini bisa terus berkembang dan bekerjasama dengan berbagai pihak baik itu Guru, Sekolah, Puskesmas dan pihak lainnya. Sehingga dengan melibatkan banyak pihak program ini bisa menyasar lebih banyak lagi siswa di Jakarta agar semakin banyak yang terskrining dan mendapatkan akses serta layanan kesehatan mental yang ideal untuk menuju Indonesia emas 2045 dengan anak muda yang sehat jiwa dan raga” ujar Heru Komarudin, Program Manager Health and Wellbeing Yayasan BUMN.
Sebagai langkah awal menciptakan ekosistem sekolah yang lebih peduli terhadap kesehatan mental siswa. Yayasan BUMN telah mengadakan pelatihan untuk guru-guru BK pada 11 Januari 2024 di Gedung Arsip dan Perpustakaan, Jakarta Pusat. Pelatihan yang dihadiri 100 Guru BK SMA di Jakarta ini memberikan wawasan strategis mengenai intervensi efektif serta keterampilan mendukung siswa dengan masalah psikologis. Dalam sesi tersebut, salah satu guru BK mempertanyakan urgensi skrining kesehatan mental mengingat sekolah telah memiliki sistem pengawasan sendiri. Pihak MGBK menegaskan bahwa skrining ini, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, dirancang untuk memberikan pendekatan lebih komprehensif dan akses intervensi yang terintegrasi.
Pada hari ini, pelaksanaan program Zona MJ di SMAN 41 Jakarta menjadi langkah awal yang penting menuju pencapaian target besar Yayasan BUMN. Alasan dipilihnya SMAN 41 Jakarta, karena secara letak geografis posisinya yang berada di Utara Jakarta dan berada tepat di pemukiman padat penduduk. Dari temuan lainnya sekolah ini belum pernah mendapatkan program yang komprehensif seperti program Mendengar Jiwa, selain itu dukungan yang kuat dari pihak guru dan puskesmas setempat membuat kami memilih lokasi ini sebagai perwakilan sekolah yang ada di Utara Jakarta.
Program Zona MJ mengadakan skrining kesehatan mental dengan alat ukur untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan edukasi, seperti pengenalan emosi, teknik pernapasan, grounding, dan diskusi kelompok. Beberapa siswa pun diajak dan dilatih sebagai konselor sebaya untuk memperkuat dukungan emosional di kalangan teman sejawat.
Fasilitas seperti Bilik Cerita, “Self Check-In”, dan “Dinding Curhat” disediakan untuk mendukung siswa mengekspresikan kondisi emosional secara anonim. Guru juga dilatih dalam Social-Emotional Learning (SEL) dan deteksi dini masalah kesehatan mental, didukung materi seperti mading interaktif, QR code, dan sumber digital lainnya.
“Skrining mental health ini sangat membantu kita dalam memahami fase remaja yang sedang kita jalani sekarang, yang tentunya kita dihadapkan dengan masalah-masalah baru. Dengan melakukan skrining ini kita jadi dapat mendeteksi apa yang sebenarnya terjadi pada kondisi mental dan jiwa kita sekarang.” Ucap salah satu siswa yang berantusiasme mengikuti rangkaian kegiatan Zona MJ.
Acara ini turut dihadiri oleh dua psikolog terkemuka, Eka Mitra Rachmawati, M.Psi., Psikolog, dan Winy Nila Wisudawati, M.Psi., Psikolog, yang memberikan panduan langsung kepada siswa dan guru selama pelaksanaan kegiatan.
Eka Mitra Rachmawati mengungkapkan antusiasme siswa SMAN 41 dalam sebuah sesi diskusi kesehatan mental. “Siswa di SMAN 41 sangat antusias pada sesi ini. Banyak hal menarik yang bisa menjadi refleksi bagi sesama teman sebaya dan juga para support system di sekolah. Dari sesi ini, kita jadi melihat bahwa remaja juga peduli pada kondisi mental diri dan bisa berempati pada teman-temannya.”
Melalui pendekatan yang holistik, program Zona MJ dirancang untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih mendukung kesehatan mental siswa dan guru. Yayasan BUMN menegaskan komitmennya dalam membangun generasi muda yang lebih tangguh secara mental. Dengan dimulainya skrining kesehatan mental di SMAN 41 Jakarta, Yayasan BUMN optimis bahwa target 30.000 siswa terskrining bukan hanya akan tercapai, tetapi juga akan menjadi awal dari perubahan signifikan dalam upaya peningkatan kesehatan mental di Indonesia.