Sinergi Yayasan BUMN dan PPKMI: Perkuat Kesehatan Mental serta Kesehatan Ibu dan Anak

Yayasan BUMN
Diperbarui pada

Jakarta, 24 Maret 2025 – Yayasan BUMN melakukan audiensi dengan Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPKMI) di kantor PPKMI, Jakarta Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam program kesehatan mental serta kesehatan ibu dan anak yang dijalankan oleh Yayasan BUMN.

Audiensi ini dihadiri oleh Ketua PPKMI, Dr. Sarah Handayani, SKM, M.Kes, beserta tim PPKMI, serta jajaran dari Yayasan BUMN. Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai peluang kerja sama yang dapat memperkuat implementasi program Yayasan BUMN, khususnya dalam bidang kesehatan mental remaja dan peningkatan kapasitas kader kesehatan di komunitas.

Salah satu aspek penting dalam audiensi ini adalah rencana pengembangan pedoman serta implementasi program Zona Mendengar Jiwa (ZMJ) di sekolah. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental remaja melalui skrining, edukasi, serta pembentukan sistem pendampingan yang efektif. Dalam diskusi, PPKMI menyampaikan dukungannya untuk memperluas jangkauan program ini dengan melibatkan kementerian terkait, termasuk Kemendikbud, agar implementasi program dapat lebih berkelanjutan. Selain itu, perubahan instrumen skrining kesehatan mental yang dilakukan oleh Kemenkes juga menjadi perhatian utama, sehingga diperlukan penyesuaian dalam metode asesmen yang digunakan dalam program ZMJ.

Selain fokus pada kesehatan mental remaja, pertemuan ini juga membuka peluang kerja sama dalam program Ruang Tumbuh yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN. Sebagai organisasi yang memiliki keahlian dalam peningkatan kapasitas tenaga promosi kesehatan, PPKMI dapat berperan dalam memperkuat pelatihan kader Posyandu dan komunitas dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih efektif. Dalam diskusi, PPKMI juga memberikan masukan terhadap pedoman yang telah disusun oleh Yayasan BUMN agar lebih selaras dengan standar nasional yang telah diterapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Yayasan BUMN dan PPKMI sepakat untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) setelah Libur Idul Fitir 2025. FGD ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna menyelaraskan aksi bersama dan menyusun strategi implementasi program yang lebih efektif. Selain itu, Yayasan BUMN juga berencana untuk menyusun buku panduan berbasis riset yang dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan program kesehatan mental dan kesehatan ibu dan anak.

Kolaborasi antara Yayasan BUMN dan PPKMI ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan kesehatan mental remaja serta peningkatan pelayanan Posyandu. Dengan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan program-program ini dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang wajib diisi ditandai *